top of page
Search
Writer's pictureRedaksi Rekampuan

6 Faktor Penyebab Menstruasi Tidak Teratur


Sumber foto : Suara.com


Menstruasi atau haid merupakan proses luruhnya dinding rahim yang disertai dengan pendarahan, biasanya terjadi selama 3-7 hari. Siklus menstruasi normalnya terjadi setiap 28-36 hari dan berlangsung sebanyak 11-13 kali dalam setahun. Setiap perempuan mengalami siklus menstruasi yang berbeda-beda, bisa lebih cepat atau lebih lama.


Menstruasi dikatakan tidak lancar atau tidak teratur apabila siklus terjadi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari. Selain itu, menstruasi dikelompokkan tidak lancar apabila lamanya menstruasi berubah-ubah setiap bulannya. Volume darah yang tidak sama, terkadang banyak maupun sedikit, hal ini juga merupakan salah satu bentuk menstruasi tidak teratur.


Biasanya menstruasi tidak teratur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut Rekampuan rangkum faktor penyebab menstruasi tidak teratur.


Menopause


Menjelang menopause, menstruasi dapat terjadi secara tidak teratur karena hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh menjadi tidak teratur. Hal ini biasanya terjadi pada perempuan memasuki usia 45-55 tahun.


Kehamilan


Apabila menstruasi terhenti atau terlambat, cobalah melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah kamu hamil atau tidak. Dokter biasanya akan merekomendasikan tes kehamilan dan USG.



Alat kontrasepsi


Menggunakan alat kontrasepsi, seperti IUD (spiral), KB suntik, atau pil KB, memang dapat menyebabkan perubahan berupa flek di antara siklus menstruasi. IUD dapat menyebabkan darah yang keluar lebih banyak dari biasanya atau nyeri perut ketika menstruasi. Dapat juga terjadi darah yang keluar sedikit pada awal penggunaan pil KB. Namun hal ini akan berhenti setelah beberapa bulan penggunaan.



Pola hidup sehari-hari


Apabila kamu melakukan olahraga yang berlebihan atau berat badanmu turun drastis. Hal ini dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur. Begitu pula dengan berat badan berlebih atau obesitas, tidak hanya perubahan berat badan, stres, dan kurangnya durasi istirahat juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi.


Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)


(PCOS) adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh terbentuknya kista-kista kecil di dalam indung telur. Keberadaan kista ini membuat hormon menjadi tidak seimbang. Testosteron dapat meningkat melebihi batas normal, yang mana seharusnya pada perempuan hanya terdapat sedikit hormon testosteron. Ketidaknormalan juga terjadi kepada proses pelepasan sel telur, hal ini menyebabkan perempuan dengan PCOS tidak mengalami menstruasi, atau mengalami menstruasi tetapi darah yang keluar hanya sedikit. Sebagian perempuan dengan PCOS juga kemungkinan akan mengalami keluhan lain, seperti tumbuh kumis atau rambut di bagian tubuh tertentu.


Masalah pada tiroid


Pada bagian leher terdapat kelenjar tiroid yang memproduksi hormon yang dapat mengatur metabolisme tubuh. Apabila tiroid bermasalah, hal ini dapat mempengaruhi siklus menstruasimu. Konsultasikan permasalahan ini kepada dokter spesialis endokrin, dokter akan melakukan tes darah untuk melihat bagaimana kadar hormon tiroid dalam darah.


Apabila kamu mengalami pendarahan yang tidak biasa ketika menstruasi hingga diperlukan untuk mengganti pembalut setiap jamnya, serta menstruasi terjadi selama lebih dari 7 hari, ataupun jika kamu mengalami flek setelah melakukan hubungan intim. Segera untuk menghubungi dokter agar mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.


Penulis : Annisya Asri

Editor : Hammam Izzuddin

9 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentarios


bottom of page