top of page
Search
Writer's pictureRedaksi Rekampuan

8 Tips Melindungi Privasi di Media Sosial dan Aplikasi Percakapan



Kekerasan berbasis gender online (KBGO) sangat marak terjadi. Untuk itu kita harus dapat melindungi diri agar dapat terhindar dari berbagai modus dan aktivitas KBGO. Pelecehan terhadap perempuan di ranah online muncul dalam berbagai bentuk. Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) melansir sebuah panduan pengenalan modus dan tipe-tipe KBGO. Panduan ini mencangkup berbagai kegiatan online yang terhitung sebagai bentuk pelecehan.


Tim rekampuan merangkum 8 tips untuk melindungi privasi di media sosial dan aplikasi percakapan yang dilansir dari SAFEnet


1. Pisahkan akun pribadi dengan akun publik


Menggunakan beberapa akun untuk memisahkan hal-hal bersifat pribadi dan hal-hal yang bisa dibagi ke publik bisa menjadi alternatif untuk melindungi diri di dunia maya.


2. Cek dan atur ulang pengaturan privasi


Sesuaikan pengaturan privasi dengan level kenyamanan diri dalam berbagi data pribadi, seperti nama, foto, nomor ponsel, lokasi (geo-tag atau location sharing), aplikasi yang kamu berikan akses atas akun media sosial atau aplikasi percakapan yang kamu miliki. Kendalikan sendiri siapa atau apa saja yang dapat mengakses data pribadimu.


3. Ciptakan password yang kuat dan nyalakan verifikasi login


Hindari peretasan akun media sosial kamu dengan menciptakan password login yang kuat (panjang dan mengandung unsur huruf, angka, dan simbol) dan aktifkan verifikasi login. Dalam beberapa platform media sosial atau aplikasi percakapan verifikasi login disebut dengan istilah 2-Step Verification atau 2-Factor Authentication. Berlakukan juga hal ini untuk email pribadi.


4. Jangan sembarang percaya aplikasi pihak ketiga


Aplikasi pihak ketiga, misalnya yang mengadakan kuis di Facebook, biasanya meminta akses akun media sosialmu. Aplikasi pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab bisa saja menggunakan informasi atau data pribadi yang mereka dapat dari akses tersebut secara tidak bertanggung jawab dan bisa jadi berdampak pada kehidupanmu, baik online maupun offline.


5. Hindari berbagi lokasi pada waktu nyata (real time location sharing)


Lokasi pada waktu nyata atau lokasi tempat seseorang sering kali lewati atau kunjungi dapat menjadi informasi yang berharga bagi orang-orang yang ingin berniat jahat, misalnya penguntit.


6. Berhati-hati dengan URL yang dipendekkan


Ada potensi bahaya ketika mengklik URL yang dipendekkan. Bila berasal dari akun yang mencurigakan, bisa saja URL tersebut mengarahkan kita ke situs-situs berbahaya atau jahat yang dapat mencuri data pribadi kita.


7. Lakukan data detox


Tactical Tech dan Mozilla telah menyusun data detoks untuk mengecek keberadaan data diri pribadi di internet. Silakan coba data detox agar dapat menjadi pribadi yang lebih mempunyai kendali atas data diri di ranah online dengan mengakses https://datadetox.myshadow.org.


8. Jaga kerahasiaan pin atau password pada ponsel atau laptop pribadi


Seringkali, pelaku kekerasan berbasis gender online dan offline adalah orang-orang terdekat. Untuk itu, perlu untuk memasang dan menjaga kerahasiaan pin atau password pada gawai perangkat elektronik pribadi lainnya, terutama yang menyimpan data-data pribadi.


Dengan melakukan tindakan-tindakan diatas setidaknya kita dapat melindungi privasi dan data diri kita agar tidak disalah gunakan oleh oknum-oknum pelaku kejahatan di internet terutama kekerasan berbasis gender online.


Penulis : Giga Baskoro

Editor : Fatika Febrianti

9 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page