top of page
Search
Writer's pictureRedaksi Rekampuan

Crab Mentality, Sindrom Psikologis yang Menghambat Seseorang untuk Maju


sumber foto : notey.com


Pernahkah kalian melihat beberapa ekor kepiting di dalam ember yang menarik satu sama lain ketika salah satu di antara mereka berusaha untuk keluar? Faktanya, hal tersebut juga terjadi di dunia nyata yang disebut sebagai crab mentality (mental kepiting).


Sekilas ketika melihat fenomena kepiting menarik satu sama lain agar tidak ada yang keluar sebagai bentuk solidaritas karena tidak ingin temannya dimakan. Akan tetapi, ketika dilihat secara saksama maknanya tidak selalu demikian.


Dilansir dari Psychology Today, crab mentality adalah analogi dari perilaku egois yang iri terhadap kesuksesan orang lain. Maka dari itu, ketika salah satu di antara kepiting tersebut berusaha keluar, kepiting lainnya berusaha menahan kepiting tersebut.


Perilaku ini mungkin kerap kali dijumpai dalam dunia nyata khususnya pada kelompok perempuan, ketika beberapa orang dalam suatu kelompok mencoba menjatuhkan orang (yang juga sekelompok dengan mereka) mengalami kemajuan, beberapa contoh perilakunya adalah mengkritik, meremehkan, hingga manipulatif terhadap seseorang.


Berdasarkan tweet Andreas Kurniawan yang merupakan psikiater Rumah Sakit Gading Pluit, ia mengatakan bahwa prinsip dari crab mentality adalah “Kalau aku engga berhasil, kamu juga engga boleh berhasil,” kicaunya melalui Twitter pada Selasa (5/5).


Situasi ini sering membuat seseorang kesulitan untuk merasa tulus menghargai pencapaian teman sendiri. Crab mentality menimbulkan perasaan iri melihat kesuksesan orang lain, sehingga mencoba membuat orang tersebut berada di level yang sama.


Adapun beberapa faktor yang menyebabkan fenomena crab mentality ini terjadi. Salah satunya adalah ketergantungan manusia dalam hidup berkelompok. Sewajarnya, manusia bergabung satu sama lain untuk memudahkan mereka untuk mencapai tujuan bersama. Sementara itu, hidup berkelompok juga berarti akan ada persaingan dalam hal pasangan. Fenomena ini juga menimbulkan saling menjatuhkan antar sesama manusia termasuk juga pada kaum perempuan.


Crab mentality menghasilkan hubungan yang tidak sehat dalam sebuah kelompok karena tidak akan menguntungkan siapa pun. Kritik terhadap kesuksesan dan kebahagiaan orang lain tidak akan benar-benar mengangkat seseorang ke level yang sama meskipun terasa seperti itu.


Walaupun sindrom ini menghasilkan emosi negatif terhadap orang yang melakukannya. Namun, tak menutup kemungkinan efeknya tidak berlangsung lama. Pasalnya akan selalu ada orang yang lebih kaya, pintar dan beruntung dari orang lain.


Penulis : Annisya Asri

Editor : Fatika Febrianti

10 views0 comments

Commentaires


bottom of page