Tiga Srikandi Indonesia pada Olimpiade 1988 (Akurat.co)
Olimpiade merupakan ajang olahraga paling bergengsi se-dunia. Tahun 2020 ini harusnya Olimpiade digelar di Jepang, namun tertunda karena pandemi Covid-19.
Indonesia sendiri mulai aktif mengirimkan kontingennya sejak Olimpiade ke-15 tahun 1952 di Helsinki, Finlandia. Sepanjang keikutsertaan di Olimpiade hingga tahun 2016, Indonesia telah mendapatkan 32 medali, yakni 7 emas, 13 perak, dan 12 perunggu.
Baca juga : Pemimpin Perempuan dalam Perusahaan BUMN
Atlet perempuan memiliki peran yang cukup besar dalam perolehan medali Indonesia hingga gelaran terakhir tahun 2016. Total 14 medali yang disumbangkan oleh atlet perempuan. Dari jumlah tersebut 1 merupakan medali emas, 8 medali perak, dan 5 perunggu. Berikut Rekampuan rangkumkan cabang-cabang pendulang medali oleh atlet putri Indonesia :
Bulu Tangkis
Cabang ini merupakan andalan Indonesia dalam gelaran Olimpiade. Semua emas Indonesia disumbangkan dari Bulu Tangkis. Salah satunya didapat atlet perempuan Susi Susanti pada Olimpiade Barcelona 1992. Sedangkan torehan medali perak yang dipersembahkan atlet perempuan didapat Mia Audina (1996), Minarti Timur yang bermain ganda campuran (2000), Liliana Natsir yang bermain ganda campuran (2008), lalu medali perunggu diperoleh Susi Susanti (1996), Maria Kristin (2008).
Angkat Besi
Indonesia memiliki atlet perempuan legendaris pada cabang angkat besi yakni Raema Lisa Rumbewas. Raema ikut dalam Olimpiade 2000-2008 dan menyumbang 2 medali perak serta 1 perunggu. Atlet perempuan lain yang juga menyumbang medali ialah Sri Indriyani dengan medali perunggu (2000), Winarni dengan medali perunggu (2000), Citra Febrianti dengan medali perak (2012), dan Sri Wahyuni Agustiani dengan medali perak (2016).
Panahan
Cabang panahan merupakan penyumbang medali pertama bagi Indonesia. Tepatnya pada Olimpiade Seoul 1988 melalui tim putri yang kala itu meraih medali perak. Sosok penyumbang medali pertama kala itu ialah Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani.
Penulis : Hammam Izzuddin
Comentários