sumber foto : India Today
Ilmuwan muda bernama Gitanjali Rao dinobatkan sebagai Kid of The Year 2020 pertama oleh Majalah Time, Kamis (3/12) lalu dan tampil sebagai model dalam cover majalah tersebut. Ia berhasil mengalahkan 5.000 nominasi Kid of The Year lainnya.
Gitanjali Rao merupakan salah satu siswa STEM School Highlands Ranch di Highland Ranch, USA. Salah satu hasil karyanya yang menghantarkan dirinya sebagai seorang ilmuwan muda yaitu layanan aplikasi KINDLY. Aplikasi tersebut menggunakan teknologi berbasis artifical-intelligence yang digunakan untuk mendeteksi cyberbullying.
Sebelumnya, ia juga menciptakan perangkat bernama Epione yang dapat mendiagnosis orang yang kecanduan opioid tahap awal. Sedangkan untuk saat ini ia tengah menjalankan project baru dalam pembuatan alat untuk mendeteksi kontaminen bio (atau hal-hal seperti parasite) dalam air.
Selain karya-karyanya yang luar biasa, ada beberapa hal yang dinilai menjadi nilai lebih dari Rao sehingga ia menjadi Kid of The Year pertama versi Time. Dikutip dari majalah Time, kepemimpinan yang luar biasa itulah yang membuat Kid of the Year, ilmuwan dan penemu berusia 15 tahun Gitanjali Rao, menonjol.
Tidak hanya membuat alat ilmiah yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, Rao juga menunjukkan kepada anak-anak lain bagaimana memanfaatkan keingintahuan mereka, bercita-cita untuk menciptakan generasi inovator. Hal itu ia realisasikan melalui tujuannya yang telah tercapai untuk menjadi mentor 30.000 siswa.
"Saya sangat berharap pekerjaan yang dilakukan semua anak-anak ini dalam menciptakan suatu inovasi akan digunakan sebagai kebutuhan dan bukan sesuatu yang menjadi pilihan lagi. Saya harap saya bisa menjadi bagian kecil dari itu," ujarnya saat diwawancarai untuk majalah Time oleh Angelina Jolie.
Bagi sebagian besar masyarakat, ilmuwan selalu diidentikkan dengan pekerjaan seorang laki-laki. Akan tetapi, Rao ingin mematahkan standar tersebut. Sebagai ilmuwan yang tergolong masih muda dibandingkan dengan ilmuwan kebanyakan yang lebih tua, gadis yang memiliki hobi membuat kue ini sangat percaya diri dan menganggap bahwa ia bukan ilmuwan biasa.
"Aneh bagi saya bahwa hampir setiap orang menetapkan peran seperti jenis kelamin, usia, hingga warna kulit mereka," ungkap ilmuwan muda yang memiliki keturunan India tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa tujuannya tidak lagi untuk menciptakan sebuah perangkat yang dapat memecahkan masalah dunia, akan tetapi ia juga ingin menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.
"Jika saya bisa melakukannya, anda bisa melakukannya dan siapapun bisa melakukannya," pesannya.
Penulis : Fatika F
Kommentare