Sumber Foto : bulitinaustin.com
Seiring dengan perkembangan teknologi internet, peningkatan jumlah penggunanya juga diiringi dengan berkembangnya industri startup. Keberadaan startup yang jauh berbeda dengan perusahaan konvensional membuat industri ini lebih dikendalikan oleh generasi muda yang memiliki pemikiran lebih terbuka. Keterbukaan mereka tak menampik akan kesadaran mengenai kesetaraan gender.
Selama ini, seringkali masyarakat menganggap kaum laki-laki lebih layak untuk menggerakkan teknologi. Perempuan hanya dianggap sebagai pihak sekunder karena adanya keterbatasan kultural dan struktural. Akibatnya, jumlah pengusaha perempuan di industri startup lebih sedikit dibanding jumlah pengusaha laki-laki.
Berdasarkan riset dari Crunchbase (2019), dari seluruh pendanaan perusahaan startup, co founder perempuan yang berhasil digalang hanya berjumlah kurang dari 3 persen.
Walaupun begitu, beberapa perempuan di Indonesia mampu menunjukkan dirinya untuk turut hadir dalam perkembangan industri startup. Dilansir dari entrepreneur.bisnis.com, Alamanda Shantika, President Director Binar Academy menilai bahwa saat ini memang terlihat adanya peningkatan jumlah perempuan di bidang start up.
Dia mengungkapkan hal ini mungkin terjadi karena penggerak utama perusahaan rintisan merupakan generasi milenial yang memiliki pemikiran berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka lebih mementingkan kemampuan dan keterampilan dibandingkan sekadar perbedaan gender.
“Di masa dulu juga perempuan itu belum banyak yang berkarier seperti sekarang. Apalagi di tambah kemunculan banyaknya startup yang terbuka. Sekarang ini banyak juga kan startup yang founder-nya perempuan,” ujarnya.
CEO Reblood Leonika Sari mengungkapkan sedikitnya andil perempuan di bidang start up disinyalir berasal dari internal atau dalam diri. Kaum perempuan merasa minder dengan kemampuan mereka sendiri. Terlebih industri start up yang lebih sering dikuasai oleh kaum laki-laki.
Walaupun begitu, Leonika menambahkan bahwa hal ini bisa diatasi dengan membangun kepercayaan diri sendiri, dimulai dari berani mengungkapkan pendapat, berani mengambil inisiatif, dan tanggung jawab.
Penulis : Fatika Febrianti
Editor : Annisya Asri
Comments