top of page
Search

Keperawanan, Selaput Dara dan Mitosnya

  • Writer: Redaksi Rekampuan
    Redaksi Rekampuan
  • Dec 4, 2020
  • 1 min read

Sumber foto : Shutterstock


Mitos mengenai keperawanan seorang perempuan masih banyak dipercayai oleh banyak khalayak. Padahal, sebetulnya tidak benar karena banyak faktor yang mempengaruhi keperawanan seeorang perempuan. Berikut Rekampuan rangkum mitos yang sering beredar di masyarakat :


Selaput dara akan sobek jika melakukan hubungan seksual


Mitos ini tidak sepenuhnya benar, karena selaput dara tidak ada hubungannya dengan aktivitas hubungan seksual. Faktor yang menyebabkan robeknya selaput dara bisa karena berolahraga atau kecelakaan.



Selaput dara yang sempit berarti masih perawan


Setiap perempuan memiliki pola vagina yang berbeda, ada yang memang sempit atau lebih bahkan elastis. Ketika selaput dara lebih elastis bukan berarti sudah tidak perawan.


Kehilangan keperawanan akan merasakan sakit


Faktanya, ketika seseorang memiliki selaput dara yang elastis akan menyebabkan rasa sakitnya lebih minim daripada yang memiliki selaput dara sempit.


Tidak berdarah ketika berhubungan seksual berarti tidak perawan


Ketika berhubungan seksual dan tidak mengeluarkan darah bukan berarti ia tidak perawan, tetapi cairan lubrikasi yang sudah cukup sehingga vagina siap untuk penetrasi. Selain itu, ada juga perempuan yang dilahirkan tanpa memiliki selaput dara.


Penulis : Rizki Ardandhitya

Editor : Annisya Asri

Comentários


Susunan Redaksi

Pemimpin Umum

Malwa Hazwani

hammam bw.png
icak bw.png

Pemimpin Redaksi

Editor

Editor

Fatika Febrianti

Hammam Izzudin

Annisya Asri

fabian bw.png

Reporter

Rizky Fabian

annisa.png

Reporter

giga bw.png

Kreatif

dandi bw.png

Kreatif

Annisa Aulia

Giga Baskoro

Rizki Ardandhitya

  • Instagram
bottom of page