top of page
Search
Writer's pictureRedaksi Rekampuan

Ketimpangan Gender Dalam Angkatan Kerja Makin Parah di Masa Pandemi



Pandemi Covid-19 telah memperparah ketimpangan gender dalam partisipasi angkatan kerja. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai, selama masa pandemik Covid-19, ketimpangan gender antara perempuan dan laki-laki dalam partisipasi angkatan kerja semakin meningkat.


"Dampaknya lebih berat lagi bagi perempuan. Dengan kondisi seperti ini, ketimpangan gender semakin meningkat dan terjadi penurunan partisipasi angkatan kerja perempuan," katanya dalam acara UN Women Asia Pacific WEPs Awards Ceremony in Indonesia pada Rabu (18/11), dikutip dari Antara. Menurut laporan awal dari ADB-UN Women’s High-Level Roundtable pada 2020, 54 persen dari 75 juta pekerja di restoran dan industri akomodasi adalah perempuan. Maka dari itu, dampak dari krisis kesehatan ini sangat terasa bagi perempuan mengingat sektor-sektor seperti restoran, akomodasi, hotel, dan pekerja rumahan yang banyak mempekerjakan perempuan paling tertekan akibat Pandemi Covid-19.


Begitu juga dengan pendapatan perempuan di tingkat global yang mengalami penyusutan. Di masa awal merebaknya pandemik, pendapatan perempuan berkurang sebanyak 60 persen. Sisanya, pekerja perempuan di tingkat dunia yang merupakan pekerja di sektor sosial dan layanan kesehatan terancam kehilangan pekerjaan dan bahkan rentan terinfeksi virus.


Di Indonesia, partisipasi kerja perempuan juga sudah mengalami penurunan dari 55,5 persen di tahun lalu menjadi 54,56 persen pada tahun 2020. Pada konteks Indonesia, perempuan dibayar jauh lebih rendah dibanding pekerja laki-laki di tingkat global. Hal itu menunjukan bahwa, pada lingkungan kerja di Indonesia, perempuan ditempatkan sebagai minoritas dan harus menghadapi tantangan yang jauh lebih besar untuk bekerja di sektor-sektor yang sama dengan laki-laki.


Penulis : Annisa Aulia Rahim

Editor : Fatika Febrianti


27 views0 comments

Comments


bottom of page