top of page
Search
Writer's pictureRedaksi Rekampuan

Langkah Jepang Meningkatkan Angka Kelahiran untuk Dongkrak Perekonomian




Pemerintah Jepang bertekad untuk mempertahankan populasi penduduk hingga 100 juta jiwa pada tahun 2060. Bahkan, peningkatan jumlah penduduk menjadi salah satu agenda nasional. Dengan alasan, berdasarkan prediksi sementara, penduduk Jepang pada tahun 2060 diperkirakan hanya 86 juta jiwa.


Perdana Menteri Shinzo Abe berencana meningkatkan angka kelahiran menjadi 1,8 per perempuan dari 1,42 saat ini untuk mengatasi sumbatan botol terbesar untuk pertumbuhan ekonomi.


Jepang juga telah menyiapkan langkah-langkah untuk meningkatkan angka kelahiran, seperti dimudahkan dalam mengakses tempat penitipan anak dan insentif-insentif pajak, dalam paket reformasi yang akan dikeluarkan bulan ini untuk mengatasi sumbatan botol terbesar untuk pertumbuhan ekonomi.



Populasi Jepang mulai menurun empat tahun yang lalu setelah beberapa tahun menghadapi peringatan bahwa angka kelahiran terlalu rendah. Hal ini memicu beberapa ekonom memberi pujian atas keputusan PM Shinzo Abe untuk menaruh isu tersebut dalam agenda reformasi.


“Saya ingin mengkonfrontasi masalah demografi secara langsung dan memberi penekanan khusus pada kebijakan-kebijakan yang akan berkontribusi pada angka kelahiran bayi,” ujar Abe pada hari Kamis (12/11/2015) setelah pertemuan kabinet dilansir dari VOA.


Pemerintah Jepang juga akan meninjau kebijakan anggaran jaminan sosial yang saat ini lebih memprioritaskan golongan orang tua. Angka kelahiran di Jepang pada tahun 2012 sebesar 1,42 persen.


Usulan-usulan lain yang akan dipertimbangkan pemerintah adalah pelonggaran pajak untuk beberapa pekerja paruh waktu dan pinjaman bebas bunga untuk biaya pendidikan tinggi.


Idenya adalah untuk mencegah jumlah penduduk jatuh ke bawah 100 juta dari 127 juta orang saat ini. Ekonomi yang lebih maju biasanya memerlukan angka kelahiran sekitar 2,1 per perempuan hanya untuk menstabilkan populasi.


Populasi Jepang diproyeksikan jatuh sekitar sepertiganya ke 87 juta pada tahun 2060, menurut Lembaga Nasional untuk Riset Kependudukan dan Jaminan Sosial.


Penghapusan kebijakan satu anak di China dan pemberlakuan kebijakan dua anak diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara sekitar 0,5 poin persentase, menurut seorang pejabat senior China pada hari Selasa (09/11/2015).


Penulis : Annisya Asri

Editor : Hammam Izzuddin



5 views0 comments

Comments


bottom of page