sumber foto : dokumentasi tim rekampuan
Yogyakarta, Rekampuan - Pusat Studi Wanita (PSW) berkerja sama dengan UPT Perpustakaan UPN Veteran Yogyakarta, Sabtu (5/12/2020) menyelenggarakan webinar bedah buku bertajuk “Launching dan Bedah Buku : Menari dalam Badai (Gender dan Harapan di Tengah Pandemi Covid-19)”. Tercatat 10 penulis (dosen, akademisi dan mahasiswa) dari berbagai daerah melakukan riset dan menuangkan gagasannya ke dalam buku tersebut.
Acara yang dihadiri oleh 60 peserta, berasal dari berbagai kalangan, seperti dosen, mahasiswa, dan masyarakat pemerhati gender serta para penulis buku Menari dalam Badai. Acara dilaksanakan secara daring maupun luring. Kegiatan webinar dibuka langsung oleh Ketua PSW UPNVY sekaligus editor buku Menari dalam Badai, Dr. Puji Lestari, M.Si. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat kondisi perempuan di tengah pandemi berdasarkan penelitian fakta dilapangan.
“Masa pandemi merupakan sebuah kesempatan untuk bersama berbagi peran antar suami istri dalam menjalin keharmonisan,” ujarnya dalam webinar tersebut.
Selama masa pandemi, semua pusat pendidikan maupun pekerjaan yang biasa dilakukan di luar rumah kini rumah menjadi pusat melakukan segalanya. Hal ini tentu saja dapat menyatukan anggota keluarga sekaligus membuat kondisi tak kondusif. Menariknya, buku tersebut berisi tentang lika liku kehidupan rumah tangga di masa pandemi. Seperti, kerentanan perempuan Indonesia terhadap gender pada kasus PHK, beban ganda perempuan dan pemanfaatan teknologi di masa pandemi, sentralisasi ibu dalam pembelajaran anak di rumah, dan masih banyak lagi.
“Di sini peran perempuan harus dilaksanakan. Kalau perempuan diam tak ambil peran maka keluarga berantakan. Perempuan emosional, keluarga juga berantakan. Bagaimanapun keadaan, seorang ibu menjadi teladan anak dan dia pendamping setia suami. Komunikasi berdasar hati, sangat penting. Saling empati satu sama lain, penting dilakukan. Ketika ada penurunan pendapatan saling berempati, dan perempuan harus mengambil peran, yakni dengan komunikasi hati,” pungkas Puji dikutip dari krjogja.com.
Secara khusus, Launching dan Bedah Buku kali ini dibedah oleh Dr. Phil. Dewi Candraningrum. Ia mengkritisi isi buku tersebut termasuk kelebihan, kekurangan dan apa yang harus ditambah. Mulai dari cover buku, isi hingga nama para penulis buku. Adanya buku Menari dalam Badai ini menunjukkan ketidakadilan yang terjadi pada perempuan itu sangat beragam.
“Tidak ada Covid krisis perempuan sudah ada, apalagi ada Covid, krisis terhadap perempuan pun bertambah. Itu namanya krisis di dalam krisis,” ungkap Dewi dalam webinar.
Penulis : Annisa Aulia
Editor : Fatika Febrianti
Comments