sumber foto : www.pagenews.gr
Hari AIDS sedunia yang diperingati tiap tanggal 1 Desember digunakan untuk dapat menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia. Pita merah yang menjadi simbol kesadaran AIDS telah diakui secara internasional, dan digunakan untuk memberikan dukungan pada orang-orang dengan HIV dan mengenang mereka yang meninggal karena penyakti terkait AIDS.
Dilansir dari halodoc.com pengertian HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang selanjutnya melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Obat atau metode penanganan HIV belum ditemukan. Dengan menjalani pengobatan tertentu, pengidap HIV bisa memperlambat perkembangan penyakit ini, sehingga pengidap HIV bisa menjalani hidup dengan normal.
Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, maka tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
Di negara Indonesia, penyebaran dan penularan HIV paling banyak disebabkan melalui hubungan intim yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba. Seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkannya kepada orang lain, bahkan sejak beberapa minggu sejak tertular. Semua orang berisiko terinfeksi HIV.
Dalam infodatin yang dirilis Kementrian Kesehatan Indonesia pada tahun 2018, menyebutkan bahwa penderita HIV/AIDS selalu meningkat setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri angka penderita HIV mencapai 48 ribuan, sedangkan penderita AIDS sekitar 10 ribuan orang.
Ada banyak faktor yang dapat menularkan penyakit HIV/AIDS, berikut penjelasan yang dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):
1. Tidak melakukan hubungan seksual. Hal ini juga termasuk tidak melakukan pergaulan bebas atau kenakalan remaja.
2. Tidak mengonsumsi alkohol atau narkoba. Karena bisa meningkatkan risiko penularan HIV/AIDS melalui penggunaan jarum suntik.
3. Bersikap setia kepada satu pasangan. Hal ini berarti melakukan hubungan seksual dengan satu orang saja seumur hidup.
4. Tidak menerima donor darah dan atau transplantasi organ tubuh dari ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) .
5. Bagi ODHA tidak disarankan untuk mendonorkan darah serta organ tubuhnya.
6. Gunakan jarum suntik yang masih baru atau sudah disterilkan.
7. Bagi perempuan yang mengidap HIV/AIDS, disarankan untuk mempertimbangkan kembali keputusannya untuk hamil.
8. Melakukan PPTCT atau Prevention from Parent to Child Transmission. Layanan PPCT ditujukan khusus untuk ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS. Layanan ini dilakukan dengan terapi ARV, konseling serta penanganan saat proses kelahiran dan pasca melahirkan.
Terkadang orang salah kaprah dengan mengira HIV/AIDS dapat menular lewat kontak sosial, air liur maupun menghirup udara yang sama dengan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Padahal nyatanya HIV/AIDS tidak dapat menular melalui hal tersebut. Jauhi HIV/AIDS dan jangan jauhi ODHA karena HIV/AIDS hanya dapat ditularkan melalui cairan tubuh dalam hal ini melalui air mani, air susu ibu (ASI), serta darah.
Penulis : Giga Baskoro
Editor : Fatika Febrianti
Comentários