top of page
Search
Writer's pictureRedaksi Rekampuan

Respon Tepat Saat Temanmu Butuh Tempat Curhat


Sumber foto : Sehatq.com


Pernah gak sih kalian jadi tempat curhat buat teman-temanmu? Ketika merasa depresi, beberapa dari mereka membutuhkan tempat untuk berbagi. Mereka datang menemuimu untuk menceritakan permasalahan yang ia alami. Terkadang, kita merasa bingung untuk memberikan respon dari cerita mereka. Respon tersebut bisa saja berdampak positif, atau justru menjadi negatif bagi mereka. Respon yang kita berikan juga bisa memberikan rasa tidak nyaman bagi mereka untuk bercerita kembali.

Tapi, tidak usah khawatif. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa kalian lakuin agar menjadi tempat curhat yang nyaman dilansir dari kanal Satu Persen.


Usahakan banyak mendengar


Jika dia sedang bercerita, tahan dulu untuk memberikan komentar. Jangan sampai kamu menyela ditengah-tengah dia saat bercerita. Setelah selesai, kamu bisa tanyakan ke dia, “Gimana perasaanmu setelah bercerita?” Hal tersebut dapat memberikan kenyamanan bagi mereka.


Merefleksikan perkataan atau perasaan mereka


Refleksi bisa dilakukan dengan mengulangi kembali cerita yang mereka sampaikan. Dengan refleksi, dapat menunjukkan bahwa kita memberikan perhatian pada mereka. Selain itu, juga untuk mengkonfirmasi kembali cerita dia apakah sudah sesuai dengan pemahaman kita.


Memberikan dukungan


Menunjukkan dukungan ke mereka bisa dilakukan dengan menanyakan mereka, “Apa yang kamu butuhkan?” atau “Apa yang bisa aku bantu?” Kadang, beberapa orang bercerita hanya untuk didengarkan. Namun, apabila kamu merasa tidak sanggup untuk menyelesaikan permasalahan dia, kamu bisa memintanya untuk menemui ahli psikolog.


Refleksikan kembali caramu merespon


Cara-cara ini sebenarnya bukan cara yang harus kalian lakukan. Setiap orang punya cara yang berbeda. Tergantung juga dengan situasi dan kondisi yang tengah kamu alami. Intinya, kita berusaha untuk memberikan respon yang tidak berdampak negatif bagi lawan bicara.


Kurangi memberikan respon positif


“Semangat ya! Jangan menyerah. Ambil sisi positifnya.”


Kalimat-kalimat tersebut malah bisa menjadi boomerang bagi mereka. Ia akan merasa kalau kamu menganggap remeh permasalahan yang dia alami. Hal tersebut juga akan menghambat dia untuk merasakan emosinya dan justru menjadi makin negatif. Ia bisa menjadi tertutup dan enggan untuk membagikan lagi ceritanya.


Penulis : Fatika Febrianti

Editor : Hammam Izzuddin

16 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentarios


bottom of page