Menjadi Perempuan dengan berat badan berlebih tidaklah menyenangkan. Cemoohan serta panggilan yang merendahkan sudah menjadi makanan sehari-hari. Belum lagi, pandangan orang lain terhadap bentuk tubuh kami seakan-akan kami baru saja melakukan dosa yang tidak bisa dimaafkan. Memangnya, apa yang salah dengan bentuk tubuh kami sih?
Percayalah, kami telah berusaha mati-matian untuk menjaga berat badan. Berbagai metode diet telah dicoba. Bahkan, kami rela menyiksa diri dengan melupakan lapar yang bersemayam di perut. Berbagai jenis olahraga pun telah dilakukan. Tapi, bukannya kurus yang didapat, melainkan tatapan sinis dari orang-orang ketika memasuki gym.
Sebelum saya mengeluh lebih lanjut, izinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Saya adalah mahasiswi dari kampus ternama di Pulau Sumatera. Berat badan saya sebenarnya tidak terlalu berlebih, masih di bawah 70 kg. Tapi, tubuh yang pendek membuat badan saya terlihat tidak proposional.
Saya sebenarnya telah mencoba untuk melakukan diet. Mulai dari mengurangi konsumsi karbohidrat dan gula, sampai melakukan puasa Senin-Kamis demi mengurangi berat badan. Akan tetapi, semuanya tidak berhasil mengurangi angka di timbangan.
Mungkin memang metabolisme tubuh saya yang lambat. Atau mungkin, memang gaya hidup saya yang kurang sehat. Padahal, saya selalu begadang karena harus mengerjakan tugas yang menumpuk karena kuliah di rumah. Seharusnya, berat badan saya berkurang karena tenaga yang dikeluarkan untuk kegiatan sehari-hari bertambah.
Selain cemoohan yang sering diterima, persyaratan lowongan pekerjaan impian saya juga membuat saya semakin insecure. Saya bermimpi untuk menjadi sekretaris setelah saya lulus kuliah. Saya tertarik dengan pencatatan serta pengarsipan file/data di sebuah perusahaan. Akan tetapi, persyaratan wajah cantik dan tubuh yang proporsional seakan membuat impian saya sirna begitu saja.
Keluhan ini sebenarnya bukan saya tulis tanpa sebuah alasan. Saya yakin banyak perempuan di Indonesia merasakan hal yang sama. Pandangan patriarkis yang beranggapan bahwa perempuan haruslah langsing dan sempurna untuk dikatakan cantik adalah penyebab dari cemoohan yang kami terima.
Pandangan kuno tersebut nyatanya sudah mendarah-daging di warga Indonesia. Tidak usah munafik, deh. Banyak orang Indonesia yang ingin diri/pasangannya untuk memiliki tubuh yang proporsional. Padahal kualitas dari seorang perempuan tidak hanya berasal dari bentuk fisiknya.
Maka, melalui tulisan ini, saya ingin mengajak para perempuan yang memiliki masalah serupa untuk lebih sayang dengan dirinya sendiri. Don’t let others define your worth. Karena sejatinya, mereka tidak merasakan apa yang harus kalian lewati setiap harinya. Menjadi perempuan dengan berat badan berlebih bukanlah sebuah aib ataupun dosa.
Selama tidak merugikan kesehatanmu, tidak ada salahnya memiliki tubuh yang berisi. Toh, tidak merugikan orang lain juga. Jangan biarkan pemikiran patriarkis tumbuh subur dan semakin berkembang di negara ini. Karena sejatinya, para perempuan telah cantik sedari ia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Salam hangat dan hidup perempuan yang melawan!
Tulisan ini merupakan pengalaman dari sahabat rekampuan. Nama disamarkan sesuai dengan keinginan penyintas.
Kontibutor : ZS
Editor : Annisya Asri
Comments