Sumber foto : Hipwee
Perempuan yang berpakaian terbuka menuai banyak polemik di tengah masyarakat, salah satunya ketika mereka sedang berjalan di ruang lingkup publik, biasanya menarik perhatian orang-orang khususnya dari kaum laki-laki.
Belum lagi foto-foto mereka sebarkan melalui sosial media seperti Twitter, Instagram, Facebook dan media sosial lainnya. Hal ini seringkali menimbulkan permasalahan dengan publik jika tidak sesuai dengan standar yang dibentuk oleh para pengguna media sosial itu sendiri.
Opini publik yang diciptakan oleh para pengguna media sosial pun beragam, mulai dari standar kecantikan hingga cara berpenampilan yang wajar bagi perempuan yang cenderung menggunakan pakaian terbuka. Apalagi ditambah dengan komentar publik seperti “kucing kalo dikasih ikan asin mana nolak”. Kalimat ini seringkali dilontarkan melalui media sosial Twitter. Padahal sebagian dari kaum perempuan yang berpakaian terbuka tidak bermaksud untuk mencari perhatian para kaum laki-laki.
Dika Razbia, @Dikarazbia25
“Ya intinya mah kucing dikasih ikan asin ya mana nolak:Dhh”
Tingkerbell, @enggalrdh
“Cowomah ibarat kucing dikasih ikan asin mana ada yang nolak, sebagai pencegahan harusnya cewenya lebih tau dirilah gitu. Deket sama siapa di liat liat duluu, jangan karna kata nyaman terus mengesampingkan status si cowo”
One, @oneoude
“Bilang, emang dasar ceweknya aja yang kegatelan lakinya kaga salah lah kucing dikasih ikan asin mana nolak”
“Bilang lagi, kita perempuan berhak jadi apa yang kita mau pake baju minim atau enggak terserah kita, lakinya aja yang gabisa kendaliin nafsu lakinya yang salah”
“Hmm i see”
Hal ini juga memicu Ulan (20) yang merupakan salah satu dari kaum perempuan yang memakai pakaian terbuka. Menurutnya, lontaran buruk mengenai perempuan yang pakaiannya terbuka berasal dari hawa nafsu kaum laki-laki ketika memandang perempuan yang berpakaian terbuka sebagai objektivitas semata.
Belum lagi jika yang memberikan kalimat tersebut berasal dari kaum perempuan, hal ini menimbulkan pertengkaran antar sesama perempuan. Sejatinya sesama perempuan saling mendukung walaupun ia tengah berada dalam suatu permasalahan. “Sedih banget sih dengernya, mereka yang memberikan lontaran tersebut menurutku bertujuan untuk saling menjatuhkan agar bisa dipandang baik oleh publik,” ujar Ulan melalui via Whatsapp pada Senin (30/11).
Baca Juga : 8 Sosok Peraih Anugerah Perempuan Indonesia 2020
Padahal kaum perempuan yang memakai pakaian terbuka belum tentu menjadi penyebab utama dari pelecehan seksual. Menurut survei dari Founder Perempuan Rika Rosvianti (Neqy) yang diikuti oleh lebih dari 62.000 orang, dan menemukan fakta menarik yang membantah mitos-mitos yang beredar terkait dengan pelecehan seksual pada perempuan yang berpakaian terbuka.
Menurut hasil survei, mayoritas korban pelecehan tidak mengenakan baju terbuka saat mengalami pelecehan seksual melainkan memakai celana/rok panjang 18 persen, hijab 17 persen, dan baju lengan panjang 16 persen.
“Pelecehan seksual ini murni terjadi 100 persen karena niat pelaku. Tidak ada korban yang mengundang untuk dilecehkan. Tidak seharusnya korban yang mengalami pelecehan seksual ini disalahkan karena kejahatan yang dilakukan orang lain,” jelas Neqy dilansir dari Harian Jogja.
Hal ini membuktikan bahwa analogi mengenai perempuan yang berpakaian terbuka tidak selamanya menjadi pemicu utama untuk melakukan kejahatan seksual khususnya, sehingga kalimat “kucing mana nolak kalo dikasih ikan asin” merupakan anggapan buruk dari pemikiran publik yang hanya memandang perempuan sebagai objektifikasi semata.
Penulis : Annisya Asri
Comentarios