top of page
Search
Writer's pictureRedaksi Rekampuan

Cantik Dalam Bingkai Dunia, Apakah Kita Harus Mengikutinya?


Sumber Foto : Samsaranews.com


Bagaimanakah penggambaran kata cantik? Apakah cantik itu harus berkulit halus tanpa bulu, kulit putih tapi tidak pucat, berat badan dan tinggi seimbang, berambut panjang, berpakaian rapi serta glamour atau bagaimana? Sebetulnya darimana pakem-pakem cantik ini berasal?


Memaknai kecantikan memang tidak ada habisnya untuk dibahas. Standar kecantikan seolah telah ditentukan oleh persepsi masyarakat secara luas. Kemudian pemahaman ini menjadi tolak ukur tertentu dalam menginterpretasikan kata “cantik” untuk sebagian besar perempuan. Perempuan saat ini seolah harus memenuhi berbagai ekspektasi dari masyarakat tersebut. Dengan kata lain cantik adalah sekumpulan persepsi yang dibentuk oleh masyarakat itu sendiri.


Reza Zuhriya dalam jurnalnya yang berjudul Perempuan dan Kecantikan: Analisis Mengenai Konstruksi Citra dalam Bingkai Komodifikasi menuliskan bahwa maraknya kontes kecantikan yang menampilkan sosok perempuan dengan sejumlah kemasan yang “lengkap” meliputi brain, beauty, and behavior. Meski banyak yang meyakini bahwa citra kecantikan tidak hanya secara fisik, melainkan juga dalam segi kecerdasan intelegensi dan emosional, tetapi pada kenyataannya, performance memang menjadi the first sight yang akan sangat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kecantikan seorang perempuan.



Ani Herna Sari dalam tulisannya Kontes Kecantikan: Antara Eksploitasi dan Eksistensi Perempuan menyatakan bahwa konteks kecantikan yang tersebar di dalam maupun luar negeri selalu mendapat perhatian khusus oleh media. Mulai dari Puteri Indonesia, Miss Indonesia, Miss Celebrity Indonesia, sampai Puteri Muslimah Indonesia, seluruhnya merupakan bentuk tayangan media yang secara dominan menjadi sarat akan hiburan. Sari mencatat, dua ajang kontes kecantikan nasional misalnya, Puteri Indonesia dan Miss Indonesia sama-sama mampu mengikutsertakan pemenangnya untuk mewakili Indonesia dalam ajang kontes kecantikan internasional, yakni Miss Universe dan Miss World.


Tentu saja selain kontestasi kecantikan, peran besar lainnya yang membentuk standar kecantikan adalah media. Contohnya BBC, stasiun televisi dan radio Inggris mulai menyiarkan acara Miss World di tahun 1959. BBC membantu Miss World untuk menyebarluaskan kepada publik tentang motto “Beauty with purpose.” And what does the purpose means? Dalam acara Miss World tersebut dijelaskan bahawa makna purpose tersebut ialah 3B tadi brain, beauty and behavior.


Pada akhirnya cantik yang dibentuk oleh media ini dipercayai oleh banyak perempuan. Alhasil, demi memenuhi kriteria tersebut mereka rela melakukan diet yang cukup ekstrem agar dapat dikatakan langsing, menggunakan berbagai produk pemutih yang bahan dasarnya mungkin berbahya bagi kulit, dan berbagai upaya lainnya yang mungkin bisa membahayakan perempuan itu sendiri.


Menjadi cantik bukan hanya memperindah kita dari luar, karena cantik secara fisik itu tidak abadi. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa tetap berpikiran positif dan bahagia. Jika kita bahagia maka kecantikan akan muncul dengan sendirinya dari dalam diri kita.


Penulis : Giga Baskoro

Editor : Annisya Asri

8 views0 comments

Comentarios


bottom of page