top of page
Search
Writer's pictureRedaksi Rekampuan

Harry Styles dan Genderless Fashion


Sumber foto : vogue


Solois Harry Styles mulai dikenal sejak kemunculan pertamanya di ajang pencarian bakat X-Factor. Setelah kesuksesannya bersama One Direction, apapun yang menjadi bagian dari kehidupannya selalu menarik untuk dikulik lebih dalam. Tak hanya kemampuan menyanyinya yang digandrungi oleh para perempuan. Namun, pilihan fashion yang berbeda dari artis lain menjadi daya tarik lain yang membuat para penggemarnya semakin tergila-gila.


Ketika menilik cara berpakaian Harry belakangan ini terdapat banyak perubahan unik. Ia terlihat berani mengeksplor lebih banyak model dan gaya baju untuk dikenakan baik dalam kegiatan sehari-hari ataupun di acara penghargaan, pemotretan serta red carpet.



Sumber foto : image.ie


Baru-baru ini penyanyi berusia 26 tahun ini tidak sungkan untuk menunjukkan potret terbarunya bersama vogue dengan menggunakan dress berwarna biru berumbai hitam serta blazer keluaran Gucci. Harry sendiri menjadi lelaki pertama yang berhasil menjadi cover majalah setelah 128 tahun majalah Vogue sendiri. Spesialnya lagi Harry juga lelaki pertama yang berani menggunakan baju yang bisa dikatakan kontroversial.


“Waktu aku kecil, aku sangat menyukai baju yang fancy. Sedari kecil aku sudah menggunakan celana ketat untuk bermain sepak bola dan aku merasa nyaman,” ujar Harry saat diwawancara bersama Vogue.


Menurutnya masalah pakaian bukan hal yang perlu diperdebatkan. Perempuan tidak akan masalah ketika memakai jas untuk laki-laki dan tentu dianggap wajar ketika menggunakannya, mengapa ketika laki-laki menggunakan sepatu berhak tinggi dipandang aneh dan tidak wajar?


“Apa yang perempuan pakai dan apa yang laki-laki pakai buatku bukan sesuatu yang perlu dipertanyakan. Ketika aku melihat ada baju yang bagus dan aku diberitahu bahwa itu untuk perempuan, lantas aku hanya bisa berkata oke, tidak membuatku lantas tidak jadi memakainya,” ujarnya dilansir dari The Guardian.



Tentunya pemikiran dan pilihan yang ia gunakan tidak serta merta langsung diterima dengan lapang dada. Banyak pro kontra yang tentunya menghantui pelantun lagu watermelon sugar ini. Komentar tentang balutan pakaiannya yang dirasa kurang maskulin juga menyedot perhatian beberapa public figure.


Pada 15 November 2020, Candace Owens melalui sosial media Twitter, mengkritik foto Harry dengan cuitannya. Ia mengatakan “there is no society that can survive without strong men, bring back manly men.” Aktivis politik Amerika Serikat tersebut menentang secara vokal tentang cara berpakaian Harry yang tidak menampilkan hakikat seorang lelaki yang kuat dan berharap masyarakat tidak mengikuti jejaknya.


Setelah komentar Candace tersebut banyak dukungan yang lantas mengalir pada penyanyi kelahiran Redditch ini. Musisi, Noah Cyrus menjadi salah satu artis yang memberikan komentar positif. Melalui postingan instgaramnya ia menyuarakan bahwa Harry memakai baju yang terlihat lebih baik daripada kebanyakan perempuan ketika memakinya.


Seharusnya pilihan berpakaian seseorang tidak menjadi sesuatu yang terlalu diambil pusing. Harry Styles menjadi sebuah ikon pendobrakan fashion yang tidak mengenal jenis kelamin. Sekali lagi ia bisa mematahkan anggapan bahwa laki-laki tidak bisa tampil menggunakan baju yang biasanya dipakai oleh perempuan.


Penulis : Malwa Hazwani

Editor : Annisya Asri

13 views0 comments

Comments


bottom of page