Sumber foto : Komnas Perempuan
Jakarta, Rekampuan– Dalam rangka memperingati hari anti kekerasan terhadap perempuan, Komnas Perempuan menggelar kampanye 16 hari yang dimulai pada 25 november hingga 10 desember 2020.
Pada tahun 2020, Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan berlangsung di 25 provinsi, 38 kota, 13 kabupaten di Indonesia. Diikuti lebih 167 organisasi dan masyarakat sipil dengan total 284 agenda kegiatan kampanye.
Kampanye yang dikenal juga dengan nama 16 Days Public Campaign Anti Gender based Violence against Women atau ini merupakan suatu upaya untuk menghapus segala bentuk kekerasan yang dialami perempuan di seluruh dunia.
Tema besar Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yakni “Gerak Bersama: Jangan Tunda lagi, Sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual”. Namun, adanya pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir, kegiatan peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan pada tahun 2020 dilaksanakan dengan mengacu pada protokol kesehatan.
Dalam rentang 16 hari, Komnas Perempuan mengajak berbagai komponen masyarakat untuk membangun strategi pengorganisiran dan menyepakati agenda bersama yakni:
1. Menggalang gerakan solidaritas berdasarkan kesadaran bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran HAM
2. Mendorong kegiatan bersama untuk menjamin perlindungan lebih baik bagi para survivor atau penyintas (korban yang sudah mampu melampaui pengalaman kekerasan)
3. Mengajak semua orang untuk terlibat aktif sesuai dengan kapasitasnya dalam upaya penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.
Adapun strategi yang dilakukan adalah :
1. Memperkuat kerja - kerja di tingkat lokal dalam menangani kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan
2. Membangun kerjasama yang lebih solid untuk mengupayakan kekerasan terhadap perempuan di tingkat lokal dan internasional
3. Mengembangkan metode - metode yang efektif dalam upaya peningkatan pemahaman publik
4. Menunjukkan solidaritas kelompok perempuan sedunia dalam melakukan upaya penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan
5. Membangun gerakan anti kekerasan terhadap perempuan untuk memperkuat tekanan terhadap pemerintah agar melaksanakan dan mengupayakan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.
Dilansir dari situs Komnasperempuan.go.id, sejarah kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 Days of Activism Against Gender Violence) pada awalnya merupakan kampanye internasional untuk mendorong upaya – upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Aktivitas ini sendiri pertama kali digagas oleh Women’s Global Leadership Institute pada tahun 1991 yang disponsori oleh Center for Women’s Global Leadership.
Keresahan akan rentetan kasus yang dialami oleh banyak perempuan menjadi dasar terbentuknya kampanye ini. Kegiatan ini bertujuan untuk menggalang gerakan solidaritas, kesadaran akan kekerasan terhadap perempuan, dan menjamin perlindungan bagi para penyintas.
Penulis : Annisa Aulia
Editor : Hammam Izzuddin
Comments