top of page
Search
Writer's pictureRedaksi Rekampuan

Mengenang Jasa Atlet Perempuan “Tiga Srikandi” Pada Olimpiade 1988


Sumber foto : detikhot


Pada Olimpiade Seoul 1988, regu putri panahan Indonesia berhasil membawa pulang medali perak. Momen itu sangat dikenang sejarah sebab merupakan kali pertama Indonesia meraih medali sepanjang keikutsertaan dalam Olimpiade sejak 1955.


Regu putri panahan tersebut oleh publik dijuluki Tiga Srikandi. Sosok di balik julukan Srikandi yang meraih medali pada 1 Oktober 1988 itu adalah Nurfitriyana Saiman Lantang, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani. Ketiga sosok ini dilatih oleh pelatih Donald Paniangan.

Indonesia mengikuti Olimpiade 1988 Seoul membawa 29 atlet dari 11 cabang olahraga.

Dibanding cabang lain yang diikuti seperti altetik, tinju, bulu tangkis, dan tenis, panahan bukan merupakan cabang yang digemari oleh publik. Bahkan panahan baru saja masuk dalam cabang olahraga pada Olimpiade 1988 itu.



Perjuangan Tiga Srikandi tak bisa dikatakan mudah, ketiga perempuan ini sebenarnya juga mengikuti panahan kategori perorangan namun gagal semua. Baru saat bertanding di nomor beregu, mereka yang sempat bersaing ketat dengan regu Amerika Serikat dan Korea Selatan akhirnya dapat mengamankan posisi kedua dengan Raihan. Lapangan panahan Hwarang yang terletak di dalam kompleks militer Seoul, Korea Selatan menjadi saksi keberhasilan mereka.


Perjuangan Tiga Srikandi ini juga diabadikan dalam film biopik arahan sutradara Imam Brotoseno dengan judul sama yakni “Tiga Srikandi”. Film yang rilis tahun 2016 lalu ini juga diperankan oleh aktris terkenal yakni Tara Basro, Chelsea Islan, Bunga Citra Lestari, dan Reza Rahardian.


Bak menjadi pelecut semangat bagi para atlet lain, sejak keberhasilan kontingen Indonesia meraih medali pada Olimpiade 1988, Indonesia hampir pasti memboyong medali pada edisi selanjutnya. Bahkan medali emas legendaris yang diraih Susi Susanti di cabang tunggal putri bulu tangkis juga diraih empat tahun setelahnya, pada Olimpiade Barcelona 1992.


Penulis : Hammam Izzuddin

Editor : Annisya Asri

9 views0 comments

תגובות


bottom of page