top of page
Search
Writer's pictureRedaksi Rekampuan

Peran Ganda Perempuan Selama Pandemi, Antara Bekerja dan Rumah Tangga


Sumber foto : blog.havenlife


Kala pandemi Covid-19 seperti saat ini segala hal dilakukan di rumah. Kita dianjurkan untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, mengurangi kontak fisik dengan orang lain, dan selalu menerapkan protokol kesehatan. Perempuan sebagai ibu rumah tangga mempunyai peran yang vital saat pandemi covid-19. Perempuan dituntut untuk dapat lebih fleksibel, terlebih bagi perempuan yang bekerja. Ia harus bisa membagi waktunya dari mulai pekerjaan sampai mengurus rumah tangga.


Jelang hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember mendatang, peran ganda perempuan selama pandemi menjadi salah satu isu yang kembali marak di bicarakan. Perempuan terlebih perempuan karir mempunyai peran yang double bahkan triple ketika pandemi. Ia harus bisa menuntaskan pekerjaan karirnya, menjadi ibu rumah tangga, dan juga menjadi guru dalam mendampingi anak belajar daring.


Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) melakukan survey kajian dinamika perubahan di dalam rumah tangga selama Covid-19. Dari data survey yang dilakukan Komnas Perempuan tersebut didapatkan bahwa mayoritas responden mengaku mengurus rumah tangga (Perempuan 89%; Laki-Laki 83,4%), dimana 96% melaporkan bahwa beban pekerjaan rumah tangga semakin banyak. Perempuan bekerja dua kali lipat dari pada laki-laki dalam hal mengerjakan pekerjaan rumah tangga dengan durasi lebih dari 3 jam. Terdapat 1 dari 3 reponden yang melaporkan bahwa bertambahnya pekerjaan rumah tangga membuat dirinya mengalami stres.


Dari data survey tersebut sebanyak 40% responden menyatakan kekhawatiran akan kehilangan pekerjaannya. Hal serupa juga dialami para siswa yang sedang belajar dan kuliah, lebih kurang 30% mereka juga menyatakan khawatir hingga sangat khawatir dalam mendapatkan akses belajar yang optimal.


Executive Director, Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), Maya Juwita mengungkapkan adanya potensi untuk mendorong cara bekerja perempuan yang lebih fleksibel serta ekosistem mendukung agar perempuan bisa bertahan di dunia kerja. Misalnya saja, terkait work from home (WFH) hingga cuti orang tua.


“Bekerja dari rumah bisa membuat perempuan semakin produktif dan fleksibel. Sangat menarik tentang flexible work arrangment,” tegasnya, dilansir dari jawapos.



Faty Suafatyllah (27) seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja sebagai guru mengungkapkan jika dirinya tidak kesulitan membagi waktunya untuk bekerja, mengurus rumah tangga serta mendampingi anak belajar selama pandemi.


“Tetap dilaksanakan seperti biasa. antara lain, pekerjaan kantor dilaksanakan di siang hari, sementara pekerjaan rumah tangga dilaksanakan malam hari. hanya saja di malam hari tugas sebagai ibu rumah tangga jadi bertambah karena adanya tugas sekolah (anak) yang selalu ada setiap hari,” tuturnya.


Senada dengan Faty, Yuli Solikhah (37) menuturkan jika selama pandemi dirinya harus berbagi waktu sebaik mungkin karena ia harus bekerja dan menjadi ibu rumah tangga,

”Sepulang kerja saya harus mendampingi anak mengerjakan tugas sekolah, untuk tugas rumah tangga yang belum terselesaikan saya lanjutkan malam hari setelah anak-anak tidur.” ungkap Yuli.


Pada masa pandemi Covid-19 ini banyak sekali tantangan yang harus dihadapi oleh perempuan karir. Tetapi mereka berusaha melewati semua tantangan tersebut dengan baik. Ketika ada kesulitan dalam mengurus keluarga tentu ada pengaruhnya terhadap pekerjaan, begitu juga sebaliknya. Inilah hal tersulit yang harus diatur oleh perempuan karir. Dan pada masa ini, perempuan karir mempunyai multi peran yaitu disamping menjadi perempuan pekerja di luar rumah, menjadi ibu rumah tangga, perempuan karir juga harus mampu menjadi guru pendamping bagi anak-anaknya dalam belajar daring. Sehingga perempuan karir harus dapat membagi waktu dan lebih fleksibel selama masa pandemi.


Penulis : Giga Baskoro

Editor : Annisya Asri

10 views0 comments

Opmerkingen


bottom of page