Sumber foto : pinterest
Standar kecantikan setiap perempuan di dunia berbeda, ada yang menganggap cantik jika memiliki tubuh yang kurus, putih, hidung mancung, dan lain sebagainya. Namun ternyata hal tersebut tidak sepenuhnya berlaku karena terdapat beberapa daerah yang memiliki taraf kecantikan yang berbeda.
Rekampuan kali ini menelisik beberapa daerah dengan tradisi kecantikan tersendiri, yaitu :
Jepang
Sumber foto : pinterest
Perempuan di negeri sakura ini dianggap cantik ketika memiliki gigi depan yang runcing. Beberapa orang rela melakukan operasi untuk dapat menghasilkan gigi seperti ini.
Brazil
Sumber foto : pinterest
Suku Amazon di Brazil ini menato seluruh tubuhnya mulai dari badan hingga area wajah untuk dapat dianggap cantik. Tubuh para perempuan ini dianggap seperti kanvas yang mana dapat dilukis dengan tato berbagai gambar, hal ini tentu saja berbeda dengan kebanyakan perempuan masa kini.
Thailand
Sumber foto : pinterest
Jika kalian sedang berlibur di Thailand lalu mengunjungi daerah yang memiliki penduduk suku Kayan maka akan menemui perempuan disini berleher panjang dengan kalung yang terpakai dilehernya. Para perempuan ini sudah dilatih sejak kecil untuk memakai kalung ini, seiring bertambahnya usia maka kalung tersebut juga akan bertambah.
Baca Juga : Kerja Ekstra Guru Merangkap Ibu Kala Pandemi
Indonesia
Sumber foto : pinterest
Suku Dayak di Indonesia memiliki tradisi tersendiri untuk dianggap cantik, yaitu dengan memanjangkan telinganya. Cara mereka terlihat cantik juga dapat diukur dengan banyaknya jumlah anting yang menggantung di telinga panjang mereka.
Ethiopia
Sumber foto : pinterest
Memiliki bibir melar yang semakin melar maka akan dianggap semakin cantik dikalangan Suku Mursi. Mereka melakukan pelebaran bibir ini dengan cara menaruh piringan besi pada bagian mulut dengan berbagai macam diameter.
Afrika Barat
Sumber foto : pinterest
Standar kecantikan para perempuan di Mauritania ini adalah dengan berbadan gemuk atau obesitas. Perempuan dengan bertubuh besar seperti ini dianggap lebih makmur dan cantik karena di area ini sangat minim sumber makanan.
Penulis : Rizki Ardandhitya
Editor : Annisya Asri
Comments