top of page
Search
Writer's pictureRedaksi Rekampuan

Tri Rismaharini, Walikota Surabaya Ikonik yang Sulit Tergantikan


Sumber Foto : Tribunnews


Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma merupakan Walikota Surabaya dua periode sejak 2010 yang akhir tahun ini purna jabatan. Kader Partai PDI-P tersebut dikenal sebagai sosok Walikota perempuan yang ikonik dan dekat dengan masyarakat Surabaya. Hal ini membuat partai pengusungnya sempat cukup kewalahan mencari pengganti pada Pilkada yang akan digelar pada Rabu (9/12/2020).


Sebelum akhirnya mengusung Eri Cahyadi dan Armudi sebagai pasangan Calon Walikota, PDI-P sempat beberapa kali menunda pengumuman pasangan yang mereka usung. Dilansir dari Liputan6, ada indikasi konflik internal partai yang menyebabkan pengumuman yang siap pada akhir Agustus menjadi awal September.


Indikasi tersebut juga diperkuat dengan adanya perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada jajaran DPP untuk menggelar konsolidasi pada Minggu (30/8/2020) lalu. Hal ini menunjukkan bahwa ada proses panjang dalam penentuan pengganti Risma yang juga Walikota perempuan pertama dalam sejarah Surabaya.



Salah satu faktor yang membuat PDI-P cukup kewalahan mencari sosok yang sepadan dengan risma adalah tingkat kepuasan warga Surabaya pada Walikota yang kerap blusukan ini cukup tinggi.


Hal itu terungkap dari hasil Survei yang dipaparkan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menanyakan penilaian warga Surabaya terhadap kinerja Walikota Surabaya. Hasilnya tingkat kepuasan terhadap kinerja Risma berada di angka 97 persen. “Ini tergolong sangat tinggi,” ujar Direktur Riset SMR Deni Irvan, Minggu (22/11/2020), dilansir dari Beritajatim.com.


Kepuasaan warga Surabaya ini salah satunya disebabkan oleh gaya kepemimpinan Risma yang kerap blusukan. Ia dikenal kerap mengatasi situasi tertentu dengan turun ke jalan memegang handy talky (HT). Selain blusukan, Risma kerap menampilkan persona tegas dan tak segan memarahi stafnya yang dinilai tak kompeten.


Meski begitu, tak jarang gaya Risma tersebut menuai kritik dan dinilai sebagai pencitraan belaka. “Memang setiap pemimpin memiliki karakter pemimpin masing- masing. Punya style masing-masing, tapi sepatutnya tidak seperti itu,” ujar Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jatim Bidang Media & Komunikasi Publik, Vinsensius Awey mengenai gaya marah-marah Risma dilansir dari Info Surabaya.


Penulis : Hammam Izzuddin

Editor : Annisya Asri

8 views0 comments

Comments


bottom of page