Menjadi seorang model adalah impianku sejak lama. Aku senang melenggok di atas catwalk menggunakan baju dari desainer-desainer ternama. Impian ini tak hanya aku jadikan angan-angan belaka, aku mencoba berbagai kesempatan untuk ikut berlomba dan tampil di berbagai ajang Fashion show. Akhirnya aku berhasil meraih mimpi itu perlahan-lahan setelah kemenangan pertamaku sebagai Smart Model Look di tahun 2017 dan menjadi runner up di Indonesia Model Hunt di tahun yang sama.
Pekerjaanku tentunya diwarnai dengan tawaran-tawaran klien untuk memamerkan hasil karya tangannya lewat peragaan yang akan aku bawakan. Tentu baju apapun yang mereka tawarkan akan aku gunakan ketika sudah mempunyai kesepakatan kerja. Tak menampik bahwa terkadang pakaian yang diberikan sedikit terbuka dan lebih pendek dari baju yang aku pakai sehari-hari.
Ketika aku sedang menjadi seorang model, tentunya aku harus professional dalam bekerja. Aku cukup pemilih sih sebenarnya dengan pekerjaan yang aku ambil. Pemilihan pakaian yang akan aku kenakan juga sudah approval dari orang tua. Tapi ada saja orang yang masih mengatakan bagaimana seharusnya aku berpakaian.
“Ih gak usah pakai celana aja sekalian kalau celananya sependek itu,”
“Bajunya kenapa pendek banget gabisa lebih panjang?”
Kadang komentar seperti itu berlalu lalang di komentar sosial mediaku. Sebenarnya aku bingung, ini kan bagian dari pekerjaan aku untuk mempresentasikan karya orang lain di tubuhku. Memangnya salah ya? Toh aku tidak merugikan dan orangtua ku selalu mengawasi. Kadang komentar seperti ini aku biarkan saja tapi di lain hari kadang komentar ini sedikit menganggu pikiranku. Apa mungkin aku salah? Apa mungkin aku harus mengikuti perkataan orang lain?
Tak hanya komentar di sosial media yang aku dapatkan. Walaupun tak banyak, orang-orang di sekitarku pernah mengatakan kok pakaianku begini sih, begitu sih. Aku cuman bisa terdiam saja, mau menjelaskan juga sepertinya percuma. Tetapi berutungnya teman-teman terdekatku yang ada di sampingku saat itu mencoba untuk membelaku. Mereka memberikan pengertian kepada orang itu kalau ya ini pekerjaanku dan aku juga tidak melewati batas norma-norma yang ada menurutku.
Aku hanya bisa berharap orang lain mengerti pilihan atas diriku sendiri. Aku mencintai tubuhku dan juga caraku berpakaian baik diriku sebagai model atau diriku sebagai orang biasa. Aku terlanjur mencintai pekerjaan tolong hargai apapun pilihan yang aku pilih. Ketika kamu tidak suka dengan pakaian yang aku pakai, tolong jangan katakan hal-hal buruk kepadaku. Kritik aku atas perbuatanku bukan pakaianku.
Tulisan ini merupakan pengalaman dari sahabat rekampuan bernama Risa, Mahasiswi Ilmu
Komunikasi.
Penulis : Malwa Hazwani
Editor : Fatika Febrianti
Comments