Sumber foto : astaga.com
Kemajuan teknologi yang mengikuti perkembangan zaman kian membawa tren positif pada kesetaraan gender di bidang bisnis. Hal ini ditandai dari semakin banyaknya perempuan yang aktif berkontribusi di berbagai sektor, bahkan mengambil peran yang cukup krusial, termasuk di dalam sebuah perusahaan.
Di sisi lain, budaya patriarki yang telah mengakar kuat tidak serta-merta membebaskan perempuan dari isu kesenjangan gender di sektor bisnis. Tidak sedikit perempuan yang hingga saat ini masih mendapatkan perlakuan diskriminatif, diremehkan, serta memperoleh pendapatan lebih kecil daripada kaum laki-laki dalam pekerjaan dan tanggung jawab yang sama.
Angka partispasi perempuan di dunia kerja juga masih terbilang rendah. Di Indonesia, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan pada tahun 2020 berada di angka 54 persen, berbanding terbalik dengan laki-laki yang justru meningkat hingga 84 persen, dilansir dari Kumparan. Itu artinya, masih adanya kendala yang dialami oleh kaum perempuan untuk bertahan di dalam dunia kerja.
Tidak hanya itu, penelitian dari Bank Dunia menyatakan bahwa tingkat kesejahteraan secara global dapat meningkat 21,7 persen jika kesetaraan gender diimplementasikan. Bahkan, dari laporan McKinsey Global Institute, bila Indonesia bisa mencapai kesetaraan gender di tempat kerja, maka akan meningkatkan Produk Dosmetik Bruto (PDB) sebesar 9 persen dalam tujuh tahun ke depan.
Pernyataan tersebut hanya segelintir dampak yang dapat dirasakan ketika dunia usaha konsisten menerapkan kesetaraan gender dalam usahanya. Salah satu usaha konsisten menerapkan kesetaraan gender dalam usahanya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk mendukung perempuan adalah menciptakan marketplace atau tempat usaha yang responsif mengenai gender.
Dengan menciptakan marketplace yang adil, maka perusahaan memberikan kesempatan setara bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan jual-beli dan memperoleh manfaat dari kegiatan usaha tersebut. Berikut Rekampuan rangkum 3 marketplace yang mendukung kaum perempuan dalam berbisnis.
Bukalapak
Sumber foto : teknologi bisnis
Aplikasi jual beli yang berdiri pada tahun 2010 ini menjadi salah satu e-commerce termuka di tanah air. Bukalapak memiliki misi untuk menciptakan kesetaraan ekonomi melalui akses teknologi agar setiap orang memiliki kesempatan dan kehidupan yang lebih baik. Selain bertujuan mempertemukan penjual dan pembeli dalam satu platform, Bukalapak merupakan rumah untuk berkembang bersama lebih dari 6 juta wirausahawan lokal online, 6 juta Mitra Bukalapak dan memiliki 100 juta pengguna di seluruh Indonesia.
Melalui program Srikandi Bukalapak , e-commerce merah ini berkomitmen untuk meningkatkan peluang bagi perempuan untuk mengembangkan kemampuannya sebagai seorang womanpreneur. Melalui program yang telah berjalan sejak tahun 2017, Bukalapak juga bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata tanpa memandang gender.
“Misi kami di Bukalapak adalah, we want to create affair economy for all. Kami ingin semua orang mendapatkan akses terhadap e-commerce, terlepas dari sosial ekonomi termasuk gender. Kami menyediakan e-commerce platform yang fokus untuk underserved market, untuk UMKM yang hidup di luar kota besar,” ungkap CEO Bukalapak, Rachmat Kaimmuddin pada Rabu (18/11) dilansir dari Kumparan.
Selain menyediakan wadah seluas-luasnya bagi womenpreneur, Komunitas Srikandi Bukalapak memiliki berbagai program seperti Workshop Srikandi dan Festival Srikandi Nusantara. Program Srikandi Bukalapak juga memberikan berbagai pelatihan khusus bagi pelaku UMKM perempuan agar lebih siap bersaing dan menghadapi tantangan bisnis di masa depan.
Amartha
Sumber foto : dunia fintech
Perusahaan yang berdiri pada tahun 2010, usaha yang berawal dari keprihatinan akan banyaknya pengusaha mikro yang sulit mendapatkan modal usaha akibat keterbatasan jaminan, fluktuasi pendapatanm dan ketiadaan sejarah kredit. Bernama PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha sebagai pionner perusahaan fintech peer to peer lending memiliki misi mulia menghubungkan pelaku usaha dengan pemberi modal secara mudah, terutama bagi mereka yang berada di pedesaan.
Menariknya seluruh partisipan Amartha yang berasal dari kaum perempuan. Hal ini membuat Amartha memberikan trobosan terbaru untuk menciptakan program Perempuan Tangguh Amartha. Program ini merupakan sebuah inisiatif untuk meningkatkan partisipasi perempuan pedesaan dalam ekonomi melalui serangkaian program pemberdayaan, pelatihan kewirausahaan, hingga kepemimpinan. Tujuannya untuk mengurangi kesenjangan ekonomi sekaligus memperkuat daya saing perempuan. Dengan begitu, sangat memungkinkan bagi mereka untuk ikut berkontribusi dalam pendapatan keluarga.
Sampai saat ini, Amartha telah ikut andil meningkatkan kesejateraan lebih dari 560 ribu perempuan melalui program #PerempuanTangguh. Demi lancarnya berbagai program tersebut, Amartha juga aktif melakukan kolaborasi dengan berbagi perusahaan dan organisasi nasional dan internasional, seperti UNCDF, DFAT Australia, hingga World Bank.
Ecofrenli
Sumber foto : facebook.com/ecofrenli
Ecofrenli terbentuk bertujuan untuk mengurangi sampah plastik yang saat ini sangat mencemari ekosistem. Untuk mengatasi permasalahan ini, Ecofrenli menyediakan produk kemasan pengganti plastik inovatif bagi perusahaan yang masih menggunakan kemasan plastik. Dalam menjalankan aktivitas usahanya, Ecofrenli bekerja sama langsung dengan peneliti dan pengusaha perempuan untuk mengembangkan dan memasarkan produknya ke pasar internasional seperti Amerika Serikat, Inggris, dan negara Eropa lainnya.
Melalui female-led impact startup, Ecofrenli juga bekerja sama dengan komunitas yang memberdayakan perempuan melalui proyek daur ulang plastik menjadi barang yang bernilai jual tinggi. Tujuannya tak hanya mengurangi langsung mengenai dampak sampah plastik di lingkungan, namun juga meningkatkan pendapatan para perempuan yang berpengaruh besar dalam perekonomian keluarga mereka. Tak sebatas di Jabodetabekm program ini juga telah membantu lebih dari 200 perempuan di Garut, Cianjur, Ciawi, Ambarawa, hingga Bitung.
Dalam misi ini, Ecofrenli berharap dapat berkontribusi sebagai perusahaan yang tidak hanya profit-oriented, namun berkontribusi dalam memberikan solusi menyeluruh dalam konsep sustainability serta mengurangi dampak global warming.
Kepeduliannya terhadap kesetaraan gender yang kemudian dituangkan dalam berbagai program di Bukalapak, Amartha, dan Ecofrenli berbuah hasil, hal ini ditandai dari tiga marketplace yang meraih penghargaan Asia-Pacific Women’s Empowerment Principles (WEPs) Awards di kategori Marketplace Gender Responsif.
Penulis : Annisya Asri
Comments