top of page
Search

Secercah Harapan di Tengah Kepungan Pandemi Covid-19 dari Relawan Perempuan Thailand

  • Writer: Redaksi Rekampuan
    Redaksi Rekampuan
  • Jan 5, 2021
  • 2 min read

Sumber foto : orami


Beberapa negara belum menemukan titik terang dalam menyelesaikan kasus Covid-19. Akan tetapi, Thailand patut bangga karena menjadi salah satu negara yang berhasil menangani pandemi.

Pencapaian ini dapat disebut luar biasa, sebab pada Januari tahun lalu, Thailand menjadi negara pertama selain China yang terjangkit virus corona.

Tanarak Plipat selaku Wakil Direktur Jenderal Departemen Penanganan Penyebaran Penyakit, sekaligus pejabat tertinggi yang menangani Covid-19, mengatakan bahwa Thailand masuk dalam kategori tertinggi karena banyaknya turis yang datang dari China.

“Mereka berpikiran kami adalah negeri paling berisiko karena begitu banyaknya turis dari Hubei yang melakukan perjalanan ke Thailand,” ujar Dr Plipat dilansir dari Kompas.

Tim sukarelawan perempuan menjadi ujung tombak Thailand dalam penanganan kasus Covid-19


Foto Aksorn Boosamsai

Sumber foto : kompas

Pada Maret tahun 2020, Thailand mengumumkan kondisi darurat dan menghimbau warga untuk tidak keluar rumah serta pemberlakuan jam malam.



Kegiatan yang bersifat luar ruangan serta berkerumun diperintahkan untuk berhenti demi memutus rantai penularan virus berbahaya ini. Namun, banyak muncul kekhawatiran dalam benak warga akan virus yang menyebar secara cepat tersebut.

Berbeda dengan orang lainnya yang tinggal di rumah, Aksorn Boosamsai malah pergi mengunjungi Klong Toey, salah satu perkampungan paling kumuh di Bangkok.

Perempuan berusia 52 tahun ini mengungkapkan bahwa ia sebetulnya takut. “Namun saya pikir membantu komunitas merupakan salah satu tugas saya.” ujarnya kepada ABC News.

Aksorn merupakan satu dari relawan perempuan dan sudah dibekali dengan pengetahuan kesehatan mendasar.

Mereka membantu menemukan kasus corona, mengarahkan mereka yang memiliki gejala untuk dites, dan meluruskan berbagai informasi palsu mengenai virus Covid-19. “Selama masa puncak di bulan Maret dan April, saya mengunjungi komunitas setiap hari,” tutur Aksorin.

“Saya memberikan mereka masker, hand sanitizer, dan mengedukasi warga bagaimana mencuci tangan,” ujarnya. Para relawan ini memainkan peran penting sebab sejauh ini kasus di Thailand hanya sekitar 3.000 jiwa dengan jumlah kematian 58 jiwa.


Penulis : Annisya Asri

Comments


Susunan Redaksi

Pemimpin Umum

Malwa Hazwani

hammam bw.png
icak bw.png

Pemimpin Redaksi

Editor

Editor

Fatika Febrianti

Hammam Izzudin

Annisya Asri

fabian bw.png

Reporter

Rizky Fabian

annisa.png

Reporter

giga bw.png

Kreatif

dandi bw.png

Kreatif

Annisa Aulia

Giga Baskoro

Rizki Ardandhitya

  • Instagram
bottom of page